9 Alat Musik Tradisional Banten yang Khas dan Eksotis

9 Alat Musik Tradisional Banten yang Khas dan Eksotis

9 Alat Musik Tradisional Banten yang Khas dan Eksotis – Banten Wilayah paling barat Pulau Jawa ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat hingga dimekarkan pada tahun 2000. Yang tak kalah menariknya adalah budaya daerah Banten yang menjadi rumah bagi berbagai kesenian, serta masyarakat Badui yang tinggal di Cagar Budaya Gunung Kenting.

9 Alat Musik Tradisional Banten yang Khas dan Eksotis

9 Alat Musik Tradisional Banten yang Khas dan Eksotis

tbadl – Kami akan memperkenalkan secara detail alat musik tradisional Banten yang merupakan seni pertunjukan tradisional yang patut dipertahankan dalam berbagai budaya dan tradisi Banten. Berikut 9 alat musik tradisional banteng yang dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya.

1. Bambu Panthung

Bambu Panthung merupakan salah satu alat musik tradisional Banten dan merupakan kesenian yang masih bertahan hingga saat ini. Alat musik ini terbuat dari sebatang bambu dengan diameter kurang lebih 10 cm dan panjang 80 cm sampai 100 cm. Di bagian tengahnya terdapat lubang dan lidah yang juga diiringi tiga senar diatonis. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul.

Permainan bambu panthung biasanya dimainkan secara berkelompok tiga orang dengan menggunakan tiga alat musik bambu panthung. Dari ketiganya, masing-masing orang memainkan sajak melodi atau gendang tepak, sajak bas atau gendang bun, dan sajak berirama atau gendang bulampak.

Pantun Bambu telah menjadi alat musik masyarakat Cilegon sejak zaman dahulu. Alat ini awalnya digunakan oleh para petani untuk mengisi waktu istirahat selama bekerja di sawah. Oleh karena itu, alat musik ini sering dianggap sebagai alat musik petani.

Namun seiring berjalannya waktu, alat musik pantung bambu dipadukan dengan alat musik lain dan digunakan dalam berbagai kesenian seperti patinthung, tari rudat, dan telban gude. Selain itu pantung bambu juga sering digunakan dalam berbagai ritual dan festival budaya masyarakat Banten.

2. Angklung Buhung

Angklung Buhung merupakan kesenian angklung yang berasal dari daerah Banten khususnya Kabupaten Lebak. Kesenian ini mempunyai karakter yang sederhana, baik lirik maupun musiknya. Biasanya mewakili lingkungan alam yang menciptakan suasana nyaman, damai dan harmonis.

Istilah angklung buhung artinya tua, seni angklung tua atau pusaka dalam arti sebenarnya. Nama tersebut diambil karena kesenian ini muncul bersamaan dengan keberadaan masyarakat Baduy. Dari situ kita bisa melihat bahwa Angklung Buhung merupakan kesenian tertua masyarakat Badui.

Saat ini rombongan pemain Angklung Buhung hanya terlihat pada acara-acara seremonial seperti acara adat Kota Seren yang diadakan di Chisongsan dan Seba di Kabupaten Lebak.

3. Angklung Gublag

Angklung Gublag merupakan kesenian tradisional yang semakin langka. Dahulu kesenian Angklung Gublak dipentaskan pada saat upacara penanaman padi untuk berdoa agar panen melimpah.

Kesenian ini tergolong langka, namun dapat ditemukan di kalangan masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Daerah tersebut masih melestarikan kesenian angklung gubrak untuk acara khitanan, pernikahan, dan KB.

Baca Jugaa : Pelajari Ciri-Ciri Unik Alat Musik Tradisional Luar Negeri

Dalam seni Angklung Gublak digunakan enam buah angklung bambu hitam sebagai alat musiknya. Masing-masing mempunyai nama: Naegi, Naegi, Enklok 1, Enkrok 2, Gonjin, dan Panebar. Beberapa angklung tersebut masih dilengkapi dengan terompet, kendang pencak silat, dan seruling.

Pita bunga wasiat diikatkan pada bagian atas angklung. Bunga angklung dan air dari angklung dipercaya dapat digunakan sebagai obat dan pupuk tanaman.

4. Dogdog Lojol

Dogdog Lojol merupakan alat musik tradisional dan unik yang berasal dari Banten bagian selatan. Alat musik ini mengeluarkan bunyi “anjing…anjing…” bila dipukul. Alat musik ini disebut “Dog Dog” karena suaranya. Sedangkan kata “Lojol” berarti “panjang” karena bentuknya yang memanjang, yakni hampir satu meter panjangnya.

Dogdog Lojor terbuat dari kayu berbentuk silinder memanjang, bagian tengahnya berlubang. Salah satu sisi silinder dilapisi dengan selaput kulit kambing. Kulit kambing ini diikat dan direntangkan dengan tali yang terbuat dari kulit bambu. Tingkat regangan pada kulit kambing menentukan suara yang dihasilkan alat tersebut.

Anjing Anjing Rojol konon pertama kali muncul di wilayah Lebak, Banten bagian selatan. Perkakas ini merupakan salah satu pengiring ritual adat pada masyarakat lokal seperti Luwatan dan Kota Seren. Dogdog Lojor dimainkan dengan meriah oleh beberapa pemain untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

Perubahan evolusioner pada fungsi alat musik ini ditandai dengan hadirnya prosesi “Ngadu Dogdog”. Dalam prosesi ini, dua kelompok pemain saling berhadapan untuk menguji kemampuan Dogdog Lojol dan Angklung. Kompetisi keterampilan ini lucu dan sangat menghibur untuk ditonton.

5. Bambu Jitak

Sebenarnya alat musik ini tergolong baru dan diciptakan sendiri oleh Agus M., warga Desa Mekarsari, Kecamatan Promelak, Provinsi Cilegon. Mei 2008, Patria. Jitak bambu adalah alat musik tradisional banten yang terbuat dari senar bambu, rotan, rami, dan gitar elektrik. Rupanya, saat Anda memainkan alat ini, Anda bisa menghasilkan suara yang merdu.

Baca Jugaa : Pentingnya Kesehatan Mental Dalam Pengembangan Emosi Yang Sehat

Jitaku bambu adalah alat musik yang dimainkan dengan cara memukul senar gitar listrik yang digantung pada bambu dengan menggunakan palu. Alat musik ini dinamakan “bambu jitaku” karena dimainkan dengan cara dipukul.

6. Calung

Calung merupakan alat musik tradisional Banten khas masyarakat Sunda yang tersebar dari Jawa Barat hingga Banten. Alat musik ini merupakan prototype dari alat musik angklung. Namun cara memainkan karunia adalah dengan cara memukulkan karunia ke dalam bilah-bilah yang disusun berdasarkan tangga nada pentatonik, bukan mengayunkannya seperti angklung.

Jenis bambu yang digunakan untuk membuat karung biasanya awi ulung (bambu hitam), namun ada juga yang menggunakan awi temen (bambu putih). Ada dua jenis Sunda Karung yang dikenal: Rantai Karung dan Thoth Karung.

7. Kacapi

Kacapi adalah alat musik petik asal Indonesia, berkaitan dengan alat musik petik dari Asia Tenggara dan Asia Timur, antara lain Thailand, Burma, Vietnam, China, dan Korea. Dan Jepang. Di Indonesia kakapi telah menyebar ke berbagai daerah dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda.

Pada masyarakat Sunda di provinsi Jawa Barat dan Banten, gaya dan teknik bermain kakapi lebih berkembang dibandingkan alat musik petik yang terdapat di wilayah lain di Indonesia. Meskipun ada kemajuan teknologi, bentuk produk kaca elektronik yang semakin canggih dan modern terus dikembangkan.