Musik Klasik Paling Ikonik Yang Sering Diputar

Musik Klasik Paling Ikonik Yang Sering Diputar

Musik Klasik Paling Ikonik Yang Sering Diputar – Ketika kita membahas tentang musik klasik, apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran? Mungkin konser yang megah, karya-karya yang rumit, tampilan anggun para musisi dalam jas dan gaun, atau sebuah grand piano besar di tengah panggung? Bagi banyak orang, musik klasik memang sering dikaitkan dengan gambaran-gambaran tersebut, bahkan ada yang beranggapan bahwa musik ini hanya untuk kalangan tertentu. Akan tetapi, sesungguhnya musik klasik dapat dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali.

Musik Klasik Paling Ikonik Yang Sering Diputar

Musik Klasik Paling Ikonik Yang Sering Diputar

tbadl Seperti genre musik lainnya, musik klasik juga memiliki beragam variasi. Menurut classicalmusic. com, karya-karya klasik dapat diklasifikasikan dalam tujuh kategori berdasarkan periode-periode penting dalam sejarah musik. Di antara periode tersebut, yang paling dikenal adalah Barok, Klasik, dan Romantik. Tokoh besar seperti Bach dan Vivaldi muncul pada era Barok, Mozart, Beethoven, dan Haydn mewarnai era Klasik, sementara Chopin, Liszt, dan Verdi bersinar di masa Romantik.

Musik Klasik Paling Ikonik yang Sering Diputar

Apakah kamu ingin lebih mengenal genre yang satu ini? Berikut adalah tujuh karya musik klasik yang paling ikonik dan patut kamu dengarkan. Mungkin kamu pernah mendengar beberapa dari karya ini, tetapi tidak tahu judul atau siapa komposernya. Seketika, tujuh musik klasik ini juga sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari kita. Penasaran apa saja? Yuk, simak!

1. Johann Pachelbel – Canon and Gigue in D
Siapa yang tidak mengenal karya klasik yang satu ini? “Canon and Gigue in D”, atau lebih dikenal dengan “Canon in D”, adalah salah satu komposisi paling terkenal yang diciptakan oleh Johann Pachelbel, seorang musisi dari era Barok. Karya ini mulai mendapat tempat di hati masyarakat sejak tahun 1980-an dan sering kali diputar di radio maupun menjadi musik latar berbagai acara. Banyak versi “Canon in D” pun bermunculan seiring dengan popularitasnya.

Karya ini juga menjadi inspirasi bagi banyak lagu-lagu populer. Misalnya, “Rain and Tears” (Demis Roussos) dan “Graduation” (Vitamin C) menggunakan progresi akor yang sama dengan “Canon in D”. Selain itu, balada romantis “Beautiful in White” oleh Shane Filan dan “Memories” oleh Maroon 5 juga terinspirasi dari komposisi ini. Karya yang satu ini sering dimainkan pada momen spesial, termasuk pernikahan!

2. Ludwig van Beethoven – Für Elise
Karya klasik yang satu ini pasti sudah sering kamu dengar. Seperti yang dilaporkan oleh Kompas, karya ini ditulis pada tahun 1810, namun manuskripnya baru ditemukan dan diterbitkan pada tahun 1867, 40 tahun setelah Beethoven meninggal. Dengan judul asli “Bagatelle No. 25”, karya ini lebih dikenal dengan sebutan “Für Elise”, yang berarti “untuk Elisa”. Ketika kamu mendengar melodi pembuka, pasti langsung teringat, bukan?

Sebagaimana banyak karya klasik lainnya yang sudah di-remix, “Für Elise” juga tidak luput dari pengaruh modern. Salah satu contohnya, rapper Nas mengunakan melodi ini dalam lagunya yang berjudul “I Can”. Menariknya, melodi ikonik ini juga dipakai dalam berbagai objek sehari-hari, seperti bel rumah hingga nada tunggu di telepon. Cobalah tekan tombol hold di teleponmu, dan kamu mungkin akan mendengarnya!

3. Pyotr Ilyich Tchaikovsky – Dance of the Sugar Plum Fairy

Dengan pengantar ini, mari kita terus menggali lebih dalam ke dalam dunia musik klasik yang kaya dan memikat!
Pernahkah kamu menonton film “Barbie in the Nutcracker”? Jika ya, tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan salah satu musik klasik yang paling ikonik ini. Karya tersebut berasal dari pertunjukan balet dua babak berjudul “The Nutcracker” yang diciptakan pada tahun 1892. Tchaikovsky adalah sosok di balik skor musik untuk pertunjukan balet ini. Salah satu karya yang paling menonjol adalah “Dance of the Sugar Plum Fairy”.

 

Baca Juga : Genre Musik Terbaik Untuk DJ Tahun 2025 

 

Sesuai dengan namanya, musik ini menghadirkan nuansa magis dan unik. Menurut Broche Ballet, Marius Petipa, seorang koreografer balet, meminta Tchaikovsky untuk menciptakan sebuah karya yang menyerupai “air mancur”. Tchaikovsky pun memanfaatkan celesta, alat musik yang baru muncul saat itu, yang bentuknya mirip piano, namun mampu menghasilkan nada berdenting seperti lonceng. Jadi, bisa dibilang, musik ini benar-benar memancarkan aura ajaib dan penuh keajaiban!

4., mari kita bahas tentang karya ikonik lain, “Rondo Alla Turca”, yang digubah oleh Wolfgang Amadeus Mozart. Karya ini juga dikenal dengan judul “Turkish March” dan merupakan movement ketiga dari “Piano Sonata No. 11 in A Major”. Sesuai dengan informasi dari Classic FM, musik ini mencerminkan tren unsur-unsur Turki yang tengah populer di abad ke-18. Mozart pun menambahkan sentuhan khas mars Turki dalam karya ini.

Musik piano solo yang satu ini sering kali diputar di berbagai kesempatan dan sangat familiar di telinga kita. “Rondo Alla Turca” muncul dalam beberapa permainan, terutama yang berbasis musik seperti Pump It Up! Menariknya, lagu ini juga digunakan dalam sebuah iklan pasta gigi di Indonesia. Tentu kamu tahu, bukan? Tak hanya itu, beberapa ponsel menjadikannya sebagai salah satu nada dering bawaan.

5.Selain itu, bagi pecinta konserto biola, “The Four Seasons” karya Antonio Vivaldi yang diciptakan pada tahun 1720 adalah sebuah karya yang tidak boleh dilewatkan. Terdiri dari empat konserto biola, masing-masing menggambarkan suasana dari setiap musim. Sebagaimana diungkapkan oleh Britannica, keempat konserto ini dilengkapi dengan soneta yang menggambarkan kejadian di setiap musim, sungguh unik sekali!

Ada beberapa movement dari karya ini yang sangat populer dan sering digunakan. Misalnya, bagian pertama, “Allegro” dari “Concerto No. 1”, melatari salah satu episode dari Spongebob Squarepants. Sementara itu, bagian ketiga “Presto” dari “Concerto No. 2” menjadi salah satu soundtrack dalam film rom-com Jepang, Nodame Cantabile The Movie II. Tidak ketinggalan, violinis asal Indonesia, Iskandar Widjaja, pernah menampilkan movement pertama “Allegro” dari “Concerto No. 4” dalam sebuah iklan kopi.

6. Frédéric Chopin – Nocturne Op. 9 No. 2
Untuk menemani tidurmu, tak ada yang lebih tepat selain memutar musik klasik yang ikonik ini. Digubah antara tahun 1831 dan 1832, “Nocturne Op. 9 No. 2” merupakan salah satu karya paling terkenal dari komposer Polandia ini. Istilah nocturne, menurut Merriam-Webster, merujuk pada karya seni yang berhubungan dengan atau menggambarkan suasana malam. Oleh karena itu, karya ini sangat layak untuk ditambahkan ke dalam playlist pengantar tidurmu.

Komposisi yang romantis dan melankolis ini sangat disukai banyak orang. Sebagai sebuah karya piano solo yang bernada dasar E mol minor, “Nocturne Op. 9 No. 2” juga sering diputar sebagai soundtrack dalam berbagai serial televisi dan film. Menurut Piano TV, karya ini dapat ditemukan dalam serial seperti Hannibal, Mad Men, Bones, hingga The Simpsons. Jika kamu mencari musik yang tenang sebelum tidur, tidak ada salahnya untuk mencoba mendengarkan karya indah ini.

7. Johannes Brahms – Hungarian Dance No. 5
Salah satu karya musik klasik yang familiar adalah “Hungarian Dance No. 5” ciptaan Johannes Brahms. Karya ini merupakan bagian dari Hungarian Dances, sebuah set musik tari yang selesai ditulis pada tahun 1879. Menurut Pianist Magazine, Brahms mengadaptasi sepuluh karya pertama dari set ini menjadi versi piano solo. Aransemennya yang dinamis dan bersemangat membuat karya ini sangat disukai oleh banyak orang.

Karya ini juga muncul dalam berbagai game dan film. Seperti yang dilaporkan oleh Flixxy, “Hungarian Dance No. 5” diputar dalam salah satu adegan film “The Great Dictator” yang dibintangi Charlie Chaplin. Selain itu, permainan Just Dance 3 dan Just Dance Now juga menampilkan karya ini. Dengan nuansa yang ceria dan menghibur, tak heran jika “Hungarian Dance No. 5” menjadi salah satu musik klasik yang paling ikonik.

8. Beethoven – Moonlight Sonata
Siapa yang belum pernah mendengar “Moonlight Sonata”? Musik ini memiliki ritme emosional yang mampu menggetarkan hati pendengarnya melalui nada-nada sederhana pada tuts piano.

Bagi pencinta musik klasik, lagu ini adalah sebuah keharusan untuk dikenali. Suasana mendalam yang diciptakan oleh lagu ini sangat menggugah perasaan, sehingga banyak pemain piano dari berbagai tingkatan yang berusaha keras untuk menguasai seluruh bagian dari karya ini.

9. Johann Strauss – The Blue Danube
Dikenal sebagai “Raja Waltz,” Johann Strauss adalah contoh komposer klasik yang meraih popularitas sebanding dengan bintang rock pada zamannya.

Karya paling terkenalnya, “The Blue Danube,” adalah sebuah prestasi signifikan mengingat bahwa Strauss telah menulis lebih dari 500 karya musik tari (waltz, polka, quadrille, dan lain-lain), serta sejumlah operet dan balet. Meskipun pendengar awam mungkin tidak familiar dengan seluruh karya Strauss, mereka hampir pasti akan mengenali “The Blue Danube” sebagai perwujudan sejati dari waltz, yang menjadikannya salah satu karya paling ikonik dalam sejarah musik klasik.

 

Baca Juga : Tempat Wisata Alam di Lampung yang Harus Kamu Kunjungi –  

 

10. George Frederic Handel – Messiah
Sangat sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan mengapa “Messiah” karya Handel begitu ikonik. Oratorio Baroque ini, yang awalnya ditulis untuk dipentaskan pada perayaan Paskah Kristen, kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari musim Natal. Kekuatan artistiknya melampaui batasan hari libur atau kepercayaan agama tertentu.

Melodi yang menyentuh hati serta paduan suara yang terkenal membuat “Messiah” menjadi sebuah karya megah yang cemerlang. Karya ini menampilkan kekuatan musik klasik dalam bercerita dengan cara yang tidak dapat ditandingi oleh bentuk seni lainnya.

11. Wolfgang Amadeus Mozart – Eine kleine Nachtmusik
Selamat menikmati petualangan musikal dengan karya-karya luar biasa ini!
Karya brilian dari Wolfgang Amadeus Mozart yang selanjutnya adalah Eine kleine Nachtmusik (Musik Malam Kecil). Musik ini termasuk salah satu ciptaannya yang paling terkenal, terutama gerakan pertamanya.

Di luar ruang konser dan rekaman musik klasik, kamu mungkin sering mendengar karya ini sebagai latar musik dalam berbagai iklan yang beragam.

Selanjutnya, kita punya Beethoven dengan Symphony No. 5. Jika kamu pernah menikmati kartun di pagi hari saat masih kecil, musik ini pasti akan membangkitkan kenangan manis itu. Dikenal sebagai salah satu karya musik klasik yang paling mudah dikenali, Symphony No. 5 memiliki kemampuan luar biasa dalam menyampaikan emosi yang tepat, sehingga sering dipakai oleh para animator.

Karya ini merupakan salah satu komposisi klasik yang paling terkenal dan kuat. Jadi, jika kamu mencari sesuatu yang menyegarkan di tengah hari, jangan ragu untuk menambahkannya ke dalam daftar putrimu.

Nah, itulah 12 karya musik klasik paling ikonik yang sudah akrab di telinga kita. Apakah kamu punya karya klasik favorit? Jika ya, jangan lupa bagikan dengan Bob! Oh, dan jangan lupa, musik klasik juga sangat cocok menemanimu saat bekerja atau belajar. Pilihlah karya-karya dengan aransemen yang lebih tenang agar suasana tetap kondusif. Untuk menambah keseruan, kamu bisa belajar dan bekerja sambil staycation di Bobobox! Dijamin nyaman dan menyenangkan!