Teknologi AI Bisa Mengancam 40% Pekerjaan Manusia 2024 – Dana Moneter Internasional (IMF) berpendapat bahwa perkembangan teknologi kecerdasan buatan meningkatkan ketidaksetaraan dan 40 persen pekerjaan dapat hilang karena kecerdasan buatan.
Teknologi AI Bisa Mengancam 40% Pekerjaan Manusia 2024
Tbadl.com – Widodo Budihart, Profesor Kecerdasan Buatan di Vinas University, mengatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan digunakan secara global untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dan pertumbuhannya akan terus berlanjut.
Namun, ia juga memprediksi bahwa teknologi AI dapat mengurangi peran tenaga kerja manusia dan meningkatkan pemutusan hubungan kerja.
Apa dampak AI terhadap tenaga kerja dan industri, dan departemen SDM mana yang akan paling terpengaruh oleh teknologi AI? Simak wawancara Shinta Zahara dengan seorang profesor AI dari University of Venus.
Baca juga : Sejarah Buku Musik Australia Yang Melegenda
Di era teknologi yang terus berkembang, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah merevolusi dunia pemrosesan gambar digital. Salah satu terobosan terbaru adalah kemampuan AI untuk memanipulasi wajah manusia dengan akurasi yang menakjubkan.
Tim peneliti di sebuah perusahaan teknologi terkemuka telah mengembangkan algoritma AI canggih yang dapat mengubah wajah dengan detail setingkat piksel. Teknologi ini tidak hanya dapat mengubah fitur wajah, tetapi juga dapat mengoptimalkan ekspresi wajah dan menyelaraskan elemen wajah agar tampak lebih harmonis.
Keuntungan terbesar dari teknologi ini adalah dapat memberikan hasil yang sangat realistis. Dengan menggunakan jutaan data wajah dari berbagai perspektif, kecerdasan buatan dapat menyesuaikan setiap aspek wajah sesuai dengan keinginan pengguna tanpa menghilangkan fitur wajah. Tidak hanya itu, teknologi ini juga mempercepat proses pengeditan gambar.
Dengan deteksi objek dan wajah, aplikasi pengeditan foto AI dapat mengidentifikasi elemen-elemen tertentu dan menawarkan opsi untuk memperbaikinya dengan cepat dan akurat. Dalam industri desain, teknologi gambar AI mendorong kreativitas.
Pengguna dapat dengan cepat membuat desain baru dan algoritma dapat memberikan inspirasi visual berdasarkan preferensi pengguna.
Monika menjelaskan bahwa sebagai pengguna manfaat aplikasi AI untuk penggantian wajah, aplikasi AI ini dapat meningkatkan kreativitas dengan menciptakan desain baru yang diinginkan.
Baca juga : Pengembangan Teknologi Hijau untuk Masa Depan Manusia
“Namun, semakin kompleksnya teknologi pencitraan AI menimbulkan masalah etika terkait privasi dan manipulasi visual. Diperlukan regulasi yang cermat dalam mengawasi penggunaannya untuk memastikan bahwa teknologi ini tidak disalahgunakan,” ujarnya (18/1/2024).
Dengan segala kemungkinan dan tantangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa teknologi pencitraan AI mengguncang paradigma tradisional dan membuka jalan bagi kemajuan masa depan yang menjanjikan.